Building Information Modeling (BIM) adalah salah satu teknologi di bidang AEC (Arsitektur, Engineering dan Construction) yang mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model 3D. Berdasarkan komponen bangunan yang “smart”, BIM menjadi pondasi integrasi antar multi-disiplin yang terstruktur untuk menghasilkan representasi digital bangunan mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga operasional.
Pemanfaatan teknologi Building Information Modeling (BIM) ini sudah tidak asing lagi bagi industri AEC di dunia, termasuk Indonesia. Selama perjalanannya, BIM telah mendapatkan respon yang positif dari masyarakat mengingat keuntungan yang ditawarkan di bidang AEC. Dengan menerapkan BIM dalam dunia konstruksi, baik bagi developer, konsultan maupun kontraktor akan mampu menghemat waktu pengerjaan, biaya yang dikeluarkan serta tenaga kerja yang dibutuhkan. Oleh karena dinilai lebih efektif, BIM merupakan sebuah keharusan dalam dunia industri konstruksi, terutama dalam proyek berskala besar yang melibatkan banyak stakeholder.
Saat ini, ada berbagai perangkat lunak BIM di pasar global seperti Allplan, Vectorworks, Bentley, IntelliCAD, RhinoBIM dan Nemetschek. Dua program paling terkenal di Amerika dan Eropa adalah Revit dan ArchiCAD. Untuk mengetahui lebih jauh apa saja keunggulan kedua software ini, berikut penjelasan singkatnya:
ArchiCAD
Building Information Modelling (BIM) menciptakan software untuk keperluan merancang bangunan yang sangat efisien untuk Apple Macintosh pada tahun 1980-an. Diciptakan khusus untuk gambar arsitektur, ArchiCAD dilengkapi dengan perintah elemen bangunan yang lengkap seperti kolom, dinding, balok, atap, dan plat. Pada library-nya, ArchiCAD menawarkan berbagai komponen bangunan dan interior hingga pencahayaan. Sehingga membuat software ini fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Revit
Dimiliki oleh Autodesk yang menciptakan edisi formal pertama pada tahun 2002, serangkaian edisi berikutnya bertujuan untuk meningkatkan representasi digital dan simulasi bangunan secara efisien. Benda-benda RFA, mesin Autodesk Raytracer (ART), dan rendering awan didirikan Revit di sektor konstruksi, di mana sekarang banyak digunakan oleh para insinyur di seluruh dunia.
Lalu, ada banyak perdebatan tentang mana di antara fungsi ArchiCAD dan Revit yang lebih baik digunakan para engineer, khususnya arsitek. Untuk sebagian besar, efektivitas perangkat lunak didasarkan pada pengguna dan pengetahuannya tentang perangkat tersebut. Oleh karena itu, tidak ada jawaban pasti untuk perangkat lunak mana yang terbaik. Edisi terbaru ArchiCAD dan Revit memiliki fitur unggulannya masing-masing.
Meskipun demikian, jika ditilik dari persamaan, kedua perangkat lunak ini mensimulasikan model digital yang mengintegrasikan informasi untuk semua elemen desain. Selain itu, keduanya memiliki tingkat kompleksitas dalam desain geometri. Tampilan, rencana, dan bagiannya pun dibuat secara otomatis ditingkatkan dengan setiap perubahan pada model.
Kedua software ini juga berevolusi setiap tahun untuk meningkatkan perkembangan fitur dan memperbaiki kegagalan fungsi. Perbedaan yang paling mendasar dan dapat dijadikan pertimbangan bagi para designer adalah: tampilan 3D dalam Revit bersifat aksonometrik. Sementara di ArchiCAD, baik tampilan aksonometrik dan perspektif dapat memberikan lebih banyak sudut pandang untuk membaca model desain. Selain itu, dari perbandingan ukuran file, Revit lebih besar daripada ArchiCAD sebab aplikasi yang lebih kompleks.
Sebagai penutup, penjelasan mengenai perbandingan software ArchiCAD dan Revit tersebut semata-mata hanya untuk referensi para pengguna yang ingin terjun dalam dunia design. Namun, keputusan akhir dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian masing-masing individu.
________________________________________________
Referensi:
- Hubungan antara Penggunaan Software Pemodelan Arsitektur dengan Kompleksitas Bangunan. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7(2), 68-73. Arman Arisman, 2018.
- Pengertian BIM: Building Information Modelling oleh Dinas PUPR Banda Aceh, 2020.
- BIM Modeling: Revit vs Archicad. Break with an Architect, 2015.